Jumat, Maret 23, 2012


POLARIMETER
Polarimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya putaran optik yang dihasilkan oleh suatu zat yang bersifat optis aktif yang terdapat dalam larutan. Jadi polarimeter ini merupakan alat yang didesain khusus untuk mempolarisasi cahaya oleh suatu senyawa optis aktif. Pada Polarimeter terdapat 2 polaroid, yaitu polarisator dan analisator. Polarisator berfungsi untuk menghasilkan cahaya terpolarisasi dari cahaya tak terpolarisasi (cahaya alami). Analisator berfungsi untuk mengurangi intensitas cahaya terpolarisasi.

          Prinsip kerja alat polarimeter adalah sebagai berikut, sinar yang datang dari sumber cahaya (misalnya lampu natrium) akan dilewatkan melalui prisma terpolarisasi (polarizer), kemudian diteruskan ke sel yang berisi larutan. Dan akhirnya menuju prisma terpolarisasi kedua (analizer). Polarizer tidak dapat diputar-putar sedangkan analizer dapat diatur atau di putar sesuai keinginan. Bila polarizer dan analizer saling tegak lurus (bidang polarisasinya juga tega lurus), maka sinar tidak ada yang ditransmisikan melalui medium diantara prisma polarisasi.
 
Apabila diketahui besar sudut putar bidang polarisasi oleh larutan
yang diperiksa maka kadar/konsentrasi zat optis aktif dalam larutan yang
dipergunakan dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
   P = Bt . C . L
Di mana :
P = Besarnya sudut antara bidang polarisasi (hasil pengamatan)
Bt= Sudut putar spesifik zat optis aktif yang digunakan pada toC.
C = Kadar/ konsentrasi zat optis aktif (gram/mL)
L = Panjang lintasan (dm)
Catatan :
Bt diperoleh pada tabel (dengan standar temperatur 20oC )
Polarisasi adalah peristiwa perubahan arah getar gelombang cahaya
yang acak menjadi satu arah getar

          Dalam alat Polarimeter ini cahaya monokromatik dihasilkan dengan menggunakan sodium lamp (lampu natrium) di mana gas natrium pijar akan menghasilkan lampu warna kuning. Cahaya monokromatik pada dasarnya mempunyai bidang getar yang banyak sekali. Bila dikhayalkan maka bidang getar tersebut akan tegak lurus pada bidang datar. Bidang getar yang banyak sekali ini secara mekanik dapat dipisahkan menjadi dua bidang getar yang saling tegak lurus.

Gambar : Prinsip kerja polarimeter
 
Polarisasi karena pemantulan
Bila sinar datang pada cermin datar dengan sudut datang 570, maka
sinar pantul merupakan sinar terpolarisasi. Ada 3 kemungkinan yang terjadi pada cahaya yang dipantulkan, yaitu :
1. cahaya pantul tak terpolarisasi,
2. cahaya pantul terpolarisasi sebagian,
3. cahaya pantul terpolarisasi sempurna (seluruhnya).

Polarisasi karena pembiasan dan Pemantulan
            Hasil percobaan para ahli fisika menunjukkan bahwa cahaya
pemantulan terpolarisasi sempurna jika sudut datang θ1  mengakibatkan
sinar bias dengan sinar pantul saling tegak lurus. Sudut datang seperti itu
disebut sudut polarisasi atau sudut Brewster.

Polarisasi karena pembiasan ganda (bias kembar)
Jika cahaya melalui kaca, maka cahaya lewat dengan kelajuan yang
sama ke segala arah. Ini disebabkan kaca hanya memiliki satu indeks
bias. Tetapi, bahan-bahan kristal tertentu seperti kalsit dan kuarsa
memiliki dua indeks bias sehingga kelajuan cahaya  tidak sama untuk
segala arah. Jadi, cahaya yang melalui bahan ini akan mengalami
pembiasan ganda.

2 komentar: