POLARIMETER
Prinsip kerja alat polarimeter adalah sebagai berikut, sinar yang datang dari sumber cahaya (misalnya lampu natrium) akan dilewatkan melalui prisma terpolarisasi (polarizer), kemudian diteruskan ke sel yang berisi larutan. Dan akhirnya menuju prisma terpolarisasi kedua (analizer). Polarizer tidak dapat diputar-putar sedangkan analizer dapat diatur atau di putar sesuai keinginan. Bila polarizer dan analizer saling tegak lurus (bidang polarisasinya juga tega lurus), maka sinar tidak ada yang ditransmisikan melalui medium diantara prisma polarisasi.
Apabila diketahui
besar sudut putar bidang polarisasi oleh larutan
yang diperiksa maka kadar/konsentrasi
zat optis aktif dalam larutan yang
dipergunakan dapat dihitung dengan menggunakan
rumus :
P = Bt . C . L
Di mana :
P = Besarnya sudut antara bidang
polarisasi (hasil pengamatan)
Bt= Sudut putar spesifik zat optis aktif yang
digunakan pada toC.
C = Kadar/ konsentrasi zat optis aktif
(gram/mL)
L = Panjang lintasan (dm)
Catatan :
Bt diperoleh pada tabel (dengan standar
temperatur 20oC )
Polarisasi adalah peristiwa perubahan
arah getar gelombang cahaya
yang acak menjadi satu arah getar
Gambar : Prinsip kerja polarimeter
Polarisasi karena
pemantulan
Bila sinar datang
pada cermin datar dengan sudut datang 570, maka
sinar pantul merupakan sinar
terpolarisasi. Ada 3 kemungkinan yang terjadi pada cahaya yang dipantulkan, yaitu :
1. cahaya pantul tak terpolarisasi,
2. cahaya pantul terpolarisasi sebagian,
3. cahaya pantul terpolarisasi sempurna (seluruhnya).
1. cahaya pantul tak terpolarisasi,
2. cahaya pantul terpolarisasi sebagian,
3. cahaya pantul terpolarisasi sempurna (seluruhnya).
Polarisasi karena
pembiasan dan Pemantulan
Hasil percobaan para ahli
fisika menunjukkan bahwa cahaya
pemantulan terpolarisasi sempurna jika
sudut datang θ1
mengakibatkan
sinar bias dengan sinar pantul saling
tegak lurus. Sudut datang seperti itu
disebut sudut polarisasi atau sudut
Brewster.
Polarisasi karena
pembiasan ganda (bias kembar)
Jika cahaya melalui
kaca, maka cahaya lewat dengan kelajuan yang
sama ke segala arah. Ini disebabkan
kaca hanya memiliki satu indeks
bias. Tetapi, bahan-bahan kristal
tertentu seperti kalsit dan kuarsa
memiliki dua indeks bias sehingga
kelajuan cahaya tidak sama untuk
segala arah. Jadi, cahaya yang melalui
bahan ini akan mengalami
pembiasan ganda.
mantap
BalasHapusOke per sama-sama.... moga-moga blog kita jadi Top One
Hapus